Peralihan Penyelenggara Haji dari Kemenag ke BP Haji Harus Disiapkan Serius

 Ilustrasi haji.      

  JAKARTA,- Anggota Komisi VIII DPR Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta persiapan serius dari semua pihak dalam peralihan penyelenggaraan haji, dari Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan Penyelenggara (BP) Haji. 

Menurutnya, pidato Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjadi momentum transisi penyelenggaraan ibadah haji yang kini dipegang BP Haji usai ibadah haji 2025 terlaksana. 

"Pidato Pak Menteri Agama sangat penting. Beliau menyampaikan bahwa amanah penyelenggaraan haji yang selama ini dipegang Kemenag akan dilimpahkan ke badan penyelenggara haji. 

Ini bukan sekadar perubahan kelembagaan, tapi mengandung amanah konstitusional yang harus disiapkan secara serius," ujar HNW dalam diskusi yang digelar Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Selasa (15/7/2025). 

Dari DPR, ia mengungkap bahwa Komisi VIII akan segera membahas draf revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. 

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara DPR, pemerintah, dan BP Haji agar revisi ini dapat dirumuskan secara komprehensif dan tepat waktu. 

"Revisi ini tidak boleh terlambat. Kalau terlambat, bukan hanya pemerintah yang dirugikan, tapi jutaan calon jemaah haji. Kita harus cepat, tapi bukan asal cepat. Lebih cepat, lebih bagus, tanpa bertele-tele, asalkan benar dan berkualitas," ujar HNW. 

Wakil Ketua MPR itu juga mengusulkan agar BP Haji ditingkatkan menjadi setara kementerian. Tujuannya agar BP Haji dapat menangani kompleksitas penyelenggaraan haji secara nasional dan daerah. 

"Presiden ingin pelayanan haji lebih bagus tapi lebih murah. Ini tantangan nyata. Revisi UU ini harus bisa menjawab tantangan itu secara konkret dan terukur," ujar HNW. 

Diketahui, 2025 menjadi ujung 75 tahun Kemenag memegang mandat sebagai pelaksana ibadah haji di Indonesia. 

Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 154 Tahun 2024, penyelenggara ibadah haji akan beralih dari Kemenag ke Badan Penyelenggara (BP) Haji yang akan bertugas mulai 2026. 

Dalam sambutan acara Penutupan Operasional Ibadah Haji 2025, Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa penyelenggaraan haji bukan hanya soal teknis, tetapi bentuk pengabdian. 

Selama 75 tahun, Kemenag berusaha memberikan pelayanan terbaik meski tak dipungkiri, selalu muncul dinamika pada setiap tahun pelaksanaan ibadah haji.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama